Assalamualaikum, terkait identifikasi farmakopor obat kali ini saya akan membahas aplikasi dari studi farmakopor terhadap pengobatan kanker payudara. dimana dari jurnal yang saya baca fitur Find farmakofor senyawa bertanggung jawab atas aktivitas dan selektivitas agonis reseptor σ2. dimana
pharmacophore merupakan konfigurasi spasial fitur penting yang memugkinkan molekul ligan untuk berinteraksi dengan reseptor target tertentu. Dengan tidak adanya struktur reseptor dikenal, farmakofor dapat diidentifikasi dari suatu sel ligan yang telah diamati untuk berinteraksi dengan reseptor sasaran. Sebuah farmakofor didefinisikan sebagai susuanan 3D fitur yang sangat penting untuk molekul ligan untuk berinteraksi dengan reseptor target dalam situs pengikatan tertentu. Setelah diidentifikasi, farmakofor dapat berfungsi sebagai model penting untuk screening virtual
(Dror, et al, 2010).
Kanker ATAU neoplasma merupakan Suatu penyakit Akibat adanya pertumbuhan abnormal sel-sel Jaringan Tubuh Yang DAPAT mengakibatkan Invasi Ke Jaringan-Jaringan normal. PADA Tahun 2013, penelitian menunjukan 39,620 wanita Dan 410 laki-laki akan Meninggal KARENA Kanker Payudara (Departemen Pertahanan Kanker Payudara, 2013: 1). disinilah peran dari identifikasi farmakopor, terutama dalam penemuan dan pengembangan obat anti cancer.
Tahapan dalam identifikasi farmakopor anti cancer :
1. Penentuan Sidik Jari Interaksi ligan Protein (Protein-Ligan Interaksi Fingerprint / PLIF)
2. Penentuan Fitur Farmakofor Dan Virtual skrining
3. Perkaitan Molekul, meliputi :
a. preparasi ligan
b. preparasi Protein
c. Simulasi Docking
DAFTAR PUSTAKA
American Cancer Society. Kanker payudara Fakta & Angka 2013-2014. Atlanta: American Cancer Society, Inc.,2013.
Ekins S; Mestres J; Testa B. “Dalam silico farmakologi untuk penemuan obat: aplikasi untuk target dan seterusnya”. British Journal of Pharmacology 152, tidak ada. 1 (2007: h 21-37).
Hipkins, J .; Whitworth, M .; Tarrier N .; Jayson, G. “Dukungan sosial, kecemasan, dan depresi setelah kemoterapi untuk kanker ovarium”. Sebuah studi prosfective. British Journal of Health Psychology 9, tidak ada. 4 (2004): h. 569- 581.
Mach, Robert H .; Zeng, Chenbo; Hawkins, William G. “The σ2 Receptor: Protein Novel untuk Imaging dan Pengobatan Kanker”. Journal of Medicinal Chemistry 56, tidak ada. 16 (2013): h. 7137-7160.
Manly, CJ, Louise-Mei, S., dan Palu, JD "Dampak dari informatika dan Komputasi Kimia pada Sintesis dan Penyaringan”. Penemuan Obat, tidak ada. 6 (2001): h.1101-1110.
problem :
1. apakah identifikasi farmakopor untuk obat cancer berbeda dengan identifikasi farmakopor untuk obat aterosklerosis?
2. bagaimana perkembangan farmakopor obat cancer saat ini?
3. apa peran farmakopor dalam penemuan new drug for cancer?
Hai karin postingannya sangat membantu
BalasHapushay karin saya akan menjwab soal nmor satu.. antara obat cancer dg oabt arterosklerosis zangat berbeda dlam rancangnya.. karena setiap molekul tersebut memiliki gugus fungsi yang berbeda yang dpat menimbukan efek sambpinh.. pada obat kanker dikembangkan suatu onat yang lebih spesifik bwrikatan dengan reseptornya sehingga efek samping dpat dihindarkan
BalasHapushay karin saya akan menjwab soal nmor satu.. antara obat cancer dg oabt arterosklerosis zangat berbeda dlam rancangnya.. karena setiap molekul tersebut memiliki gugus fungsi yang berbeda yang dpat menimbukan efek sambpinh.. pada obat kanker dikembangkan suatu onat yang lebih spesifik bwrikatan dengan reseptornya sehingga efek samping dpat dihindarkan
BalasHapusNo 1 antara obat cancer dg oabt arterosklerosis zangat berbeda dlam rancangnya.. karena setiap molekul tersebut memiliki gugus fungsi yang berbeda yang dpat menimbukan efek sambpinh.. pada obat kanker dikembangkan suatu onat yang lebih spesifik bwrikatan dengan reseptornya sehingga efek samping dpat dihindarkan
BalasHapussaya mencoba menjawab pertanyaan no 1 antara obat cancer dg oabt arterosklerosis zangat berbeda dlam rancangnya.. karena setiap molekul tersebut memiliki gugus fungsi yang berbeda yang dpat menimbukan efek sambpinh.. pada obat kanker dikembangkan suatu onat yang lebih spesifik bwrikatan dengan reseptornya sehingga efek samping dpat dihindarkan
BalasHapusHai kharin saya suka dengan pemaparanya
BalasHapusHai kharin saya suka dengan pemaparanya
BalasHapusTerimakasih Karina,materi nya sangat membantu
BalasHapusHallo Kharina.
BalasHapusArtikelnya sangat bermanfaat. Terimakasih.
No 1 antara obat cancer dg oabt arterosklerosis zangat berbeda dlam rancangnya.. karena setiap molekul tersebut memiliki gugus fungsi yang berbeda yang dpat menimbukan efek sambpinh.. pada obat kanker dikembangkan suatu onat yang lebih spesifik bwrikatan dengan reseptornya sehingga efek samping dpat dihindarkan
BalasHapussaya mencoba menjawab pertanyaan no 1 antara obat cancer dg oabt arterosklerosis zangat berbeda dlam rancangnya.. karena setiap molekul tersebut memiliki gugus fungsi yang berbeda yang dpat menimbukan efek sambpinh.. pada obat kanker dikembangkan suatu onat yang lebih spesifik bwrikatan dengan reseptornya sehingga efek samping dpat dihindarkan
BalasHapusartikelnya sangat menarik. terimakasih :)
BalasHapushay rin pemaparannya sngat bermanfaat sekali
BalasHapusTerimakasih...
BalasHapusnmor satu.. antara obat cancer dg oabt arterosklerosis zangat berbeda dlam rancangnya.. karena setiap molekul tersebut memiliki gugus fungsi yang berbeda yang dpat menimbukan efek sambpinh.. pada obat kanker dikembangkan suatu onat yang lebih spesifik bwrikatan dengan reseptornya sehingga efek samping dpat dihindarkan
BalasHapusPemaparan yang sangat menarik kharina terimakaih
BalasHapushai kharina. artikel yang bermanfaat. terimaksih
BalasHapusHai kharin, artikel nya sangat bagus. Terima kasih
BalasHapushy kharina artikel anda sangat membantu saya
BalasHapusterimakasih
Haii kharina, pemaparan materi yg mudah di pahamin, shga sy bsa menjawab tgs2 sy,
BalasHapusTerimaksih yaa
Terimakasih kharina atas pemaparannya sangat membantu sekali
BalasHapusTerima kasih kharina, ini Sangat Bermanfaat, untuk jawaban no 1 antara obat cancer dg obat arterosklerosis sangat berbeda dlam rancangnya.. karena setiap molekul tersebut memiliki gugus fungsi yang berbeda yang dpat menimbukan efek samping.. pada obat kanker dikembangkan suatu obat yang lebih spesifik berikatan dengan reseptornya sehingga efek samping dpat dihindarkan
BalasHapusTrimaksaih karina , artikel yang sangat membantu
BalasHapusTrimaksaih karina , artikel yang sangat membantu
BalasHapusHai kak... Terimakasih artikelnya sangat membantu dan mudah dipahami😊👍
BalasHapusThanks atas artikelnya, keren
BalasHapus